Penyakit Stroke

Pengertian Penyakit Stroke



Penyakit Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang terjadi mendadak akibat pasokan darah ke suatu bagian otak sehingga peredaran darah ke otak terganggu. kurangnya aliran darah dan oksigen menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak sehingga menyebabkan kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, penurunan kesadaran.

Penyakit Stroke

Dahulu penyakit stroke hanya dialami oleh orang-orang yang berusia lanjut karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) namun di era modern ini kecenderungan stroke mengancam usia produktif karena kurangnya perhatian pada pola makan sehat tanpa memperhatikan kandungan kadar kolesterol tinggi atau tidak .

Makanan dengan kandungan kolesterol tinggi dapat memicu menumpuknya endapan lemak pada pembuluh darah menuju ke otak sehingga terjadi penyempitan sehingga pasokan darah dan oksigen berkurang dan hal ini juga memungkinkan terjadinya pecah pembuluh darah karena penyempitan pembuluh darah menyebabkan jantung memompa darah lebih cepat.

Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil. ~ id.wikipedia.org

Di indonesia penyakit stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah penyakit jantung, kanker dan sebagian besar serangan strok ini terjadi secara mendadak, berlangsung sangat cepat dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (completed stroke). Kemudian stroke bertambah buruk dalam beberapa jamdan dalam 1 – 2 hari kematian jaringan otak meluas (stroke in evolution)

Jenis Penyakit Stroke

Jenis penyakit stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu strok iskemik dan strok hemorragik.

Stroke hemorrhagic

Pada stroke hemorrhagic, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.

Stroke iskemik

Pada stroke iskemik ini aliran darah ke otak terhenti karena penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah (aterosklerosis) atau menyumbatnya pembuluh darah ke otak karena pembekuan darah. Penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung (arcus aorta). Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami penyakit stroke jenis iskemik.

Related posts:

  1. Gejala dan Penyebab Stroke
  2. Jenis Penyakit Jantung
  3. Gejala dan Penyebab Penyakit Kolesterol Tinggi
  4. Darah Tinggi – Penyakit Hipertensi
  5. Tipe Penyakit Diabetes Mellitus – Kencing Manis

STROKE


By Bambang Prabowo

Perawatan Stroke

Tissue plasminogen activator (TPA)

Ada kesempatan untuk menggunakan alteplase (TPA) sebagai suatu obat penghancur bekuan atau gumpalan untuk memecahkan bekuan darah yang menyebabkan stroke. Ada suatu jendela yang sempit dari kesempatan untuk menggunakan obat ini. Lebih awal ia diberikan, lebih baik hasilnya dan lebih kurang berpotensi untk komplikasi perdarahan kedalam otak.

Petunjuk-petunjuk sekarang dari American Heart Association merekomendasikan bahwa jika digunakan, TPA harus diberikan didalam tiga jam setelah timbulnya gejala-gejala. Secara normal, TPA disuntikan kedalam suatu vena di lengan. Kerangka waktu untuk penggunaan dapat diperlebar ke enam jam jika ia diteteskan secara langsung kedalam pembuluh darah yang terhalang. Ini biasanya dilaksanakan oleh seorang interventional radiologist, dan tidak semua rumah sakit mempunyai akses ke teknologi ini.

Untuk posterior circulation strokes yang melibatkan sistim vertebrobasilar, kerangka waktu untuk perawatan dengan TPA mungkin diperlebar bahkan lebih jauh ke 18 jam.

Heparin dan aspirin

Obat-obat untuk pengencer darah (anticoagulation; contohnya, heparin) juga adakalanya digunakan dalam merawat pasien-pasien stroke dalam harapan untuk memperbaiki kesembuhan atau kepulihan pasien. Adalah tidak jelas, bagaimanapun, apakah penggunaan dari anticoagulation memperbaiki hasil dari stroke sekarang atau hanya membantu mencegah stroke yang berikutnya (lihat dibawah). Pada pasien-pasien tertentu, aspirin yang diberikan setelah timbulnya suatu stroke mempunyai suatu efek yang kecil tapi dapat diukur pada kesembuhan. Dokter yang merawat akan menentukan bat-obat yang digunakan berdasarkan pada keperluan-keperluan spesifik dari seorang pasien.

Mengendalikan Persoalan-Persoalan Medis Lain

Kontrol tekanan darah dan kolesterol adalah kunci untuk pencegahan dari kejadian-kejadian stroke dimasa depan. Pada serangan-serangan transient ischemic, pasien mungkin dipulangkan dengan obat-obat bahkan jika tingkat-tingkat tekanan darah dan kolesterol bisa diterima. Pada suatu stroke akut, tekanan darah akan dikontrol secara ketat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Pada pasien-pasien dengan diabetes, tingkat gula darah (glucose) seringkali terangkat setelah suatu stroke. Mengontrol tingkat glucose pada pasien-pasien ini mungkin mengecilkan ukuran dari suatu stroke. Akhirnya, oksigen mungkin dimasukkan ke pasien-pasien stroke ketika diperlukan.

Rehabilitasi

Ketika seorang pasien tidak lagi sakit akut setelah suatu stroke, staf pelayanan kesehatan fokus pada memaksimalkan kemampuan-kemampuan fungsional pasien. Ini paling sering dilakukan dalam suatu rumah sakit rehabilitasi pasien dalam atau dalam suatu area khusus dari suatu rumah sakit umum. Rehabilitasi dapat juga mengambil tempat pada suatu fasilitas perawatan.

Proses rehabilitasi dapat memasukkan beberapa atau semua dari yang berikut:

  • terapi kemampuan berbicara untuk mempelajari kembali berbicara dan menelan;
  • terapi pekerjaan untuk memperoleh kembali keterampilan pada lengan-lengan dan tangan-tangan;
  • terapi fisik untuk memperbaiki kekuatan dan jalan; dan
  • pendidikan keluarga untuk mengorientasikan mereka pada perawatan untuk orang yang dicintai mereka di rumah dan tantangan-tantangan yang akan mereka hadapi.

Tujuannya adalah supaya pasien-pasien mendapat kembali sebanyak mungkin, jika tidak seluruhnya, dari aktivitas-aktivitas dan fungsi-fungsi sebelum stroke mereka. Karena suatu stroke melibatkan kehilangan permanen dari sel-sel otak, suatu pengembalian total pada keadaan sebelum stroke pasien sayangnya, adalah suatu tujuan yang tidak realistik pada banyak kasus-ksus.

Ketika seorang pasien stroke siap untuk pulang kerumah, seorang perawat mungkin datang kerumah untuk suatu periode waktu sampai keluarganya akrab dengan perawatan untuk pasien dan prosedur-prosedur untuk memberikan beragam obat-obat. Terapi fisik mungkin berlanjut di rumah. Akhirnya, pasien biasanya ditinggal dirumah dengan seorang atau beberapa orang pemberi perawatan, yang sekarang menemukan kehidupan-kehidupan mereka telah berubah pada cara-cara utamanya. Merawat pasien stroke dirumah mungkin adalah mudah atau hampir sangat mendekati tidak mungkin. Pada waktu-waktu, itu menjadi jelas bahwa pasien harus ditempatkan pada suatu rumah perawatan atau suatu fasilitas perawatan yang terampil karena perawatan yang tepat tidak dapt diberikan di rumah meskipun dengan maksud-maksud yang baik dari keluarga.


Bambang Prabowo

Bambang Prabowo
Tidak ada postingan.
Tidak ada postingan.